Hukum Pastinya Masjid Memakai Toa
Hukum Pastinya Masjid Memakai Toa |
HALLOPOP - Berikut ini pertanyaan dari Netzien terkait pengeras suara toa, sebenarnya hukum pastinya memakai Toa Itu netizen menunggu pencerahannya
"Assalamu'alaikum ! mau tanya ; Sebenarnya hukum pasti nya apa sih, MASJID MEMAKAI TOA itu ? Koq Aswaja di daerah saya, banyak yang anti ( baca = nggak memakai ) sih ? Ditunggu pencerahan nya. Hatur syukron, wassalamu'alaikum.." tulis abdul jalil
Kemudian pertanyaan tersebut di jawab oleh akun @Laskar reMas terkait Pengeras Toa mengambil keteangan dari Kitab Risalatu Taudlihil Maksud halaman 16 :
"Semoga nyambung..! Kitab Risalatu Taudlihil Maksud halaman 16 :
وَالْحَاصِلُ مِنْ جَمِيْعِ مَا ذَكَرْنَاهُ وَنَقَلْنَاهُ فِيْ هذَهَ الْوَرِيْقَاتِأَنَّ اسْتِعْمَالَ مُكَبِّرَاتِ الصَّوْتِ فِي الآذَانِ وَغَيْرِهِ مِمَّا يُطْلَبُ فِيْهِ الْجَهْرُ أَمْرٌ مَحْمُوْدٌ شَرْعًا وَهذَا هُوَ الْحَقُّ وَالصَّوَابُ .
Hasil dari semua hal yang telah kami sebutkan dan kami kutipkan dalam lembaran-lembaran ini adalah bahwa mempergunakan pengeras suara dalam adzan dan lainnya dari hal-hal yang dituntut untuk dikeraskan adalah perkara yang dipuji dalam syara'. Dan ini adalah yang hak dan yang benar." Jawab Laskar ReMas.
Kemudian di Jawab lagi oleh Ibnu Toha terkait pengeras Suata Toa di masjid, salah satunya direferensikan menurut Majmu' Imam Nawai.
باديتك فارفع صوتك بالنداء فإنه لا يسمع مدى صوت المؤذن جن ولا إنس ولا شيء إلا شهد له يوم القيامة قال أبو سعيد رضي الله عنه سمعته من رسول الله صلى الله عليه وسلم.
Majmu' Imam Nawawi :
فإن كان يؤذن لجماعة استحب أن يرفع صوته ما أمكنه بحيث لا يلحقه ضرر , فإن أسر به لم يصح".
Kutip tulisan dari akun milik Ibnu Toha
Kemudian netizen mempertanyakan jawaban saudara Ibnu Toha yang mempertanyakan yarfa'u shautahu.
"Ibnu, owh yang dimaqsod yarfa'u shautahu itu...Harus dengan toa ya...?He" tulis Agus Ainulyaqin AL-Gifary.
Dan ibnu pun menjawab atas soal yang di lontarkan saudara Agus Ainulyaqin AL-Gifary terkait yarfa'u shautahu.
"Agus Ainulyaqin AL-Gifary, Toa itu kan alat pengeras suara, Fungsi toa itu agar orang lain mendengarkan panggilan adzan selain muadzdzin, yang lain pada sibuk di luar masjid... kalau tidak pakai TOA bagaimana mereka bisa dengar ?
وَلِأَنَّ الْأَذَانَ لِلْغَائِبِينَ وَالْإِقَامَةُ لِلْحَاضِرِينَ
(asnal muthalib)" tulis jawaban Ibnu Toha.
Terkait kajian pengeras suara yang sedang di bahas kemudian netizen lainya mempertegas dan memperjelas lagi.
"Sebagai tambahan :
1. Oleh karena pengeras suara itu alat dan digunakan untuk tujuan2 yang masyru' maka hal2 itu hukumnya masyru' juga berdasarkan qoidah :
للوسائل حكم المقاصد
2. Karena mengeraskan suara adzan itu hukumnya sunah,maka menggunakan pengeras suara juga sunnah,demikian pula halnya dzikir dsb.
3. Kalau toh hal itu dikatakan bid'ah maka termasuk bid'ah hasanah
Ma-khodz :
فائدة : قال الشيخ احمد الحبشى : ندب رفع الصوت للجماعة مقيد بوقت الاختيار لا بعده ، وبما اذا لم يتعدد محل الجماعة، و لما اذا لم ينصرفوا، والا فلا يندب الرفع الكثير مطلقا
بغية المسترشدين ٤٩
و جعل مسبحتيه بصماخيه في الاذان دون الاقامة لانه اجمع للصوت قال شيخنا ان اراد رفع الصوت به و ان تعذرت يد جعل الاخرى او سبابة سن جعل غيرها من بقية الاصابع
اعانة الطالبين ١/٢٣٦_٢٣٧
الخامس عشر : ليس كل مالم يفعله السلف و لم يكن في الصدر الاول فهو بدعة منكرة سيئة يحىم فعلها،ويجب الانكار عليها، بل يجيب ان يعرض ما احدث على ادلة الشرع فما اشتمل على مصلحة فهو واجب او على محرم فهو محرم او على مكروه فهو مكروه او على مباح فهو مباح او على مندوب فهو مندوب وللوسائل حكم المقاصدثم قسم العلماء البدعة الى خمسة اقسام :واجبة : كالرد على اهل الزيغ و تعلم النحو.
مندوبة : كاحداث الربط و المدرسة والاذان على المنابر وصنع احسان لم يعهد في الصدر الاول الى الاخرة
(مختصر في السيرة النبوية على اخراج و تعليق السيد محمد بن علوى بن عباس المالكى الحسنى ص ١١)"
Kutip tulisan saudara Abdurrahman As-syafi'i.
Posting Komentar untuk "Hukum Pastinya Masjid Memakai Toa"