Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hari Nelayan di Palababuhan Ratu, Jarang diketahui Banyak Orang, Begini ceritanya

Hari Nelayan Palabuhanratu | seorang perempuan mirip nyai ratu roro kidul

HALLOPOP9 - Palabuhanratu kota kecil penuh dengan lenangan, sebuah kota yang dimana kota tersebut banyak di kunjungi turis lokal maupun asing.

Dalam sebuah rekaman jejak perjalanan, kali ini admin ingin menuangkan sedikit ulasan tentang apa saja yang ada di palabuhan ratu.

Salahsatunya adalah tentang pantai palabuhan ratu dan para petani di sana, pantai palabuhan ratu yang menyimpan banyak sejarah.

Salah satunya adalah kisah tentang nyai roro kidul, ada juga kisah tentang mak erot, dan kisah tentang sebuah hotel tempat penginapan nyai roro kidul.

Mungkin kali ini admin akan berbagi soal perjalanan selama di sana yaitu kegiatan petani Hari Nelayan Syukuran di palabuhan ratu.

Momen ini jarang orang banyak meeengetahuinya, akan tetapi banyak sekali keunikan ketika datang dan berkunjung kesana.

Seperti halnya tahun tahun ke belakang, saya melihat sendiri bahwa disana di palabuhan ratu ketika saya melihat acara hari ini nelayan banyak sekali orang orang berpakaian adat.

Sepertinya adat kesundaan, dan itu semua yang ada disana yang berkerumun di tempat acara, pada waktu itu acara panggung ada di depan pasar palabuhan ratu.

Semua memakai pakaian adat, terkecuali penonton yang melihat acara hari nelayan tersebut. Ternyata banyak sekali sesuatu yang belum di ketahui banyak orang acara hari nelayan tersebut.

Hari syukuran nelayan yang selalu di adakan pada tanggal 6 april adalah sebuah tradisi rutin disetiap tahunnya, buat teman-teman yang ingin melihat acara syukuran nelayan sebaiknya ada tips khusus.

Pertama anda datang di awal waktu, sebaiknya anda datang tgl 5 april, cari penginapan yang sesuai dengan uang saku anda. di jamin kujungan anda akan serasa tidak di buru-buru karena sempitnya waktu.

Hari nelayan pada tahun ini tidak biasanya karena  Futri Nelayan yang di peragakan oleh Nadya Siswi SMA Mutiara sangat beda dengan syukuran Nelayan  sebelumnya, yakni tidak lagi menggunakan kostum warna hijau, melainkan kuning emas yang di padukan dengan warna merah marun.

Setelah acara syukuran selesai, Para petani nelayan memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk menawarkan jasa angkut dengan perahu layarnya, warga yang berkunjung pun berbondong-bondong ingin mencoba bagaimana rasanya menaiki perahu nelayan. 

Dengan tarif  @5000 rupaiah/orang pada waktu itu tajun 2013, saya pun mencoba menaiki salah satu perahu nelayan, dan rasa lelahpun terbayar oleh indah nya pantai pelabuhan ratu. dan acara naik perahu nelayan sudah menjadi kebiasaan tahunan bagi warga pelabuhan ratu dan sekitarnya.

Posting Komentar untuk "Hari Nelayan di Palababuhan Ratu, Jarang diketahui Banyak Orang, Begini ceritanya"